12.27.2010

Bonus Akhir Tahun: Belanja atau Bayar Utang?

Penghujung tahun sebentar lagi menjelang. Bonus akhir tahun pun menjelang (jika belum hadir di rekening). Sebagian akan menyimpannya, sebagian lagi akan membagi-bagikan, sebagian lagi akan menghamburkannya. Apa yang sebaiknya dilakukan dengan uang tambahan yang diberikan oleh perusahaan jelang akhir tahun?

Perencana keuangan Ligwina Hananto menegaskan, jika kondisi keuangan sehat, sah saja menghabiskan uang tambahan di luar uang gaji bulanan untuk belanja kebutuhan "hura-hura" atau hari raya. Namun jika masih ada kewajiban membayar utang kartu kredit, ia menyarankan untuk menahan hasrat untuk berbelanja kebutuhan di luar pembiayaan kebutuhan bulanan yang penting.


Kepada Kompas Female, usai talkshow Reksadana: Kenali Dulu Baru Beli yang diadakan Tabloid Kontan beberapa waktu lalu, Ligwina menuturkan bahwa uang tambahan di luar gaji dan tunjangan yang biasa didapatkan setiap bulan bisa digunakan untuk membayar utang kartu kredit bagi yang memiliki kondisi keuangan tidak sehat.

Tetapi, bagaimana mengetahui bahwa kondisi keuangan kita baik atau tidak? Menurut Ligwina, tanda-tanda kondisi keuangan sehat atau tidak, bisa dilihat dari rasio kemampuan menabung dan mencicil utang. Jika keuangan sehat, Anda masih memiliki tabungan 10-30 persen dari penghasilan setiap bulan. Anda juga masih mampu mencicil maksimal 30 persen dari penghasilan untuk membayar utang termasuk kartu kredit.

"Indikator keuangan tidak sehat, Anda tidak bisa menabung dengan rasio 10-30 persen dari penghasilan. Keuangan minus juga menjadi pertanda kondisi keuangan tidak sehat. Begitupun jika menyicil utang lebih dari 30 persen dari penghasilan. Artinya, jika jumlah cicilan utang terlalu tinggi, Anda berangkat pagi pulang petang hanya untuk membayar utang," paparnya.

Ligwina mencontohkan, jika penghasilan Anda hanya Rp 3 juta per bulan, namun biaya gaya hidup mencapai Rp 7 juta dan terlilit utang kartu kredit karenanya, ini sudah pertanda kondisi keuangan tidak sehat.

Nah, jika kondisi finansial Anda mencirikan tanda-tanda negatif tadi, maka Anda harus ikat pinggang dengan ketat dan "puasa" belanja menjelang akhir tahun nanti. Caranya, dengan menahan diri untuk tidak menikmati uang bonus untuk berbelanja, tetapi membayar dulu utang Anda (dengan bonus tersebut). Inilah risiko yang harus Anda bayarkan dari kebiasaan menghamburkan uang dengan gaya hidup yang tinggi. "Kebiasaan seperti ini tidak terbentuk satu-dua hari. Tetapi sudah berlangsung dua-tiga tahun," tegas Ligwina.

Jika ingin sehat secara finansial, menahan diri berpuasa belanja saat mendapat bonus akhir tahun bisa membantu mengembalikan kondisi keuangan.

http://female.kompas.com/read/xml/2010/12/27/09541011/bonus.akhir.tahun.belanja.atau.bayar.utang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar